BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sejak dulu terkenal sebagai negara
agraris, hal ini bisa ditengarahi dengan kesuburan tanah republik ini. Pada masa orde baru negara ini pernah menjadi negara
swasembeda beras. Secara geografis Negara Indonesia juga sangat diuntungkan
karena letak Negara Indonesia terletak di garis katulistiwa dengan garis
koordinat 60 LU – 110LS
dan 950BT- 1410BT dan secara teoritis negara Indonesia
sangat baik untuk pertanian dikarnakan seluruh wilayah yang ada di negara Indonesia
bisa terkena sinar matahari secara merata.
Padi
(Oryza sativa L.) merupakan bahan
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan akan padi terus
meningkat akibat pertumbuhan penduduk. Produksi padi meningkat dari 2,3 ton per Ha pada tahun 1960 menjadi 4,5 ton/ha di tahun 2004. Laju pertumbuhan
penduduk meningkat 1,49 % per tahun, hal ini mengkaitkan
produktivitas padi harus melebihi 6 ton per Ha (Makarim dan Suhartatik,
2006).
Selain
melakukan ektensifikasi dan intensifikasi faktor iklim sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi padi, terutama curah hujan dan penyinaran matahari.
Ketidaktepatan penyediaan lengas tanah oleh hujan berpengaruh terhadap
pertumbuhan padi.
Kebutuhan optimum
variabel cuaca bagi pertumbuhan dan produksi tanaman padi dapat di penuhi atau
paling sedikit di perkecil kendalanya dengan melakukan penyesuaian sistem
penenamannya, misalnya dengan melakukan perubahan tanggal tanam, jarak tanam
dan sistem larikan yang berpengaruh terhadap tatapan angin dan radiasi surya. Curah
hujan memegang peranan pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Hal ini
disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan dilanjutkan
ke bagian-bagian lainnya. Tidak hanya itu, Curah hujan yang lebat juga dapat
menggangu pembungaan dan penyerbukan. Fotosintesis akan menurun jika 30%
kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan berhenti
jika kehilangan air mencapai 60% . .
Dari
data yang ada Pada tahun 2005-2010 48 % dari penduduk desa Limpok bekerja pada
sektor pertanian dan dan selebihnya pada sektor-sektor yang lain, luas areal
persawahan yang 42 Ha di tambah dengan adanya sungai yang hanya ada air pada
musim hujan. Air adalah faktor yang lebih penting dalam produksi tanaman pangan
dibandingakan dengan faktor lingkungan lainnya. Tanaman pangan memperoleh
persediaan air dari akar, itu sebabnya pemeliharaan kelembaban tanah merupakan
faktor yang penting dalam pertanian. Jumlah air yang berlebih dalam tanah akan
mengubah berbagai proses kimia dan biologis yang membatasi jumlah oksigen dan
meningkatkan pembentukan senyawa yang berbahaya bagi akar tanaman.
Berdasarkan
pada uraian diatas maka penulis mencoba untuk menulis sebuah karya ilmiah
dengan judul “Pengaruh curah hujan
terhadap hasil produksi padi di desa Limpok Kecamatan Darussalam kabupaten Aceh
Besar”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada Pengaruh curah hujan
terhadap hasil produksi padi di desa Limpok Kecamatan Darussalam kabupaten Aceh
Besar.
1. 3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang
ingin dicapai pada penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh curah hujan
terhadap jumlah produksi padi di desa Limpok kecamatan Darussalam kabupaten
Aceh Besar.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah:
1. sebagai bahan masukan
dan informasi tambahan kepada masyarakat
2. Sebagai pengembangan
ilmu pengetahuan yang sudah didapat oleh peneliti selama duduk di bangku
perkuliahan.
3. sebagai sumbangan
pikiran bagi mahasiswa geografi khususnya serta bekerja sama dengan pemerintah
daerah.
1.5 Pembatasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman dalam mengartikan dan memahami istilah yang terdapat dalam judul
karya ilmiah ini, maka penulis perlu memberi batasan istilah sebagai berikut:
1.
Hasil Pertanian
Adalah komoditas yang di
hasilkan oleh petani dalam pembatasan istilah di sini penulis hanya meninjau
hasil pertanian dari padi yang ditanam oleh masyarakat dari tahun 2005 dsampai
2010.
2. Curah Hujan
Dalam
hal ini curah hujan yang di ambil mulai dari tahun 2005 – 2010 dengan
perhitungan curah hujan harian dalam setiap bulan dan jumlah hari hujan dalam
setiap bulan. Adapun data yang di ambil memalui BMKG Blang Bintang.